- Advertisement -

SKB Bidan Bayi dan Balita 2025

8 Menit Dibaca

Tetap Terhubung Dengan Kami di:

Google NewsTwitterFB

SKB Bidan Bayi dan Balita 2024 – Soal Kompetensi Teknis PPPK Nakes – CCASN 2025 PPPK Tenaga Kesehatan adalah seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) yang dilakukan oleh Panselnas (Panitia Seleksi Nasional) melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk mengisi formasi Tenaga Kesehatan dalam skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Seleksi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah. PPPK merupakan salah satu bentuk pengangkatan pegawai pemerintah yang memiliki perjanjian kerja dengan pemerintah dan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan pegawai negeri sipil (PNS).

Pendaftaran untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2025 dapat dilakukan secara online melalui laman https://sscasn.bkn.go.id. Pendaftaran dibuka mulai tanggal Januari 15, 2025.

Kementerian Kesehatan membutuhkan sekitar – formasi untuk tahun 2025. Rincian alokasi tersebut mencakup – formasi untuk CPNS dosen dan – formasi untuk PPPK.

Jenis formasi/kebutuhan pada pengadaan PPPK Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan Tahun 2025 terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: Khusus dan Umum.

Soal Kompetensi Teknis PPPK Nakes, SKB Bidan Bayi dan Balita 2024
Soal Kompetensi Teknis PPPK Nakes, SKB Bidan Bayi dan Balita 2024

Alur Pendaftaran CCASN 2025 PPPK Tenaga Kesehatan

Pendaftaran Akun

  • Kunjungi https://daftar-sscasn.bkn.go.id/akun untuk mendaftar akun.
  • Isi data pribadi seperti NIK, Mo.KK, Nama Lengkap, Tempat Tanggal Lahir, Nomor Handphone, dan Email.
  • Buat password akun SSCASN dan jawaban pertanyaan keamanan.
  • Unggah foto KTP dengan ukuran maksimal 200Kb dan lakukan proses swatoto.
  • Cetak Kartu Informasi Akun untuk referensi.

Daftar Formasi

  • Isi biodata lengkap Anda.
  • Pilih jenis seleksi yang Anda inginkan.
  • Pilih formasi yang sesuai dengan kualifikasi Anda.
  • Unggah dokumen-dokumen yang diperlukan.
  • Buat resume yang mencerminkan pengalaman dan kualifikasi Anda.
  • Cetak Kartu Pendaftaran sebagai bukti pendaftaran Anda.

Seleksi Administrasi

  • Panitia akan memverifikasi data pelamar.
  • Hasil seleksi administrasi akan diumumkan.
  • Jika ada keberatan, pelamar dapat melakukan sanggah
  • Hasil sanggah akan diumumkan.
  • Pelamar yang dinyatakan lulus dapat mencetak Kartu Ujian sebagai persiapan mengikuti seleksi kompetensi.

Seleksi Kompetensi

  • Peserta yang lolos seleksi administrasi akan mengikuti ujian seleksi kompetensi yang diselenggarakan oleh CAT-BKN.

Pengumuman Kelulusan

  • Panitia akan mengumumkan hasil seleksi kompetensi.
  • Pelamar yang dinyatakan lulus akan melanjutkan proses pemberkasan sebagai langkah terakhir menuju menjadi PPPK Tenaga Kesehatan.

Dengan memahami alur pendaftaran ini, Anda dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti seleksi PPPK Tenaga Kesehatan Tahun 2025.

Jenis Tes Seleksi Kompetensi PPPK Kesehatan

Seleksi kompetensi PPPK kesehatan terdiri dari empat jenis tes yang harus dihadapi pelamar. Jenis tes tersebut adalah:

Seleksi Kompetensi Teknis

Materi Tes:

  • Penguasaan bidang ilmu pengetahuan
  • Keterampilan
  • Sikap dan perilaku yang dapat diamati, diukur, serta dikembangkan

Tes kompetensi teknis dirancang khusus untuk masing-masing jabatan yang dilamar. Tes ini terdiri dari 100 soal, di mana setiap jawaban benar bernilai 5 poin, dan jawaban yang salah tidak mendapatkan poin. Durasi tes ini adalah 120 menit (atau 150 menit untuk peserta tunanetra).

Seleksi Kompetensi Bayi dan Balita

Materi Tes:

  • Integritas
  • Kerja sama
  • Komunikasi
  • Orientasi pada hasil
  • Pelayanan pada publik
  • Pengembangan diri dan orang lain.
  • Mengelola perubahan
  • Pengambilan keputusan

Tes kompetensi manajerial terdiri dari 25 soal. Setiap jawaban benar memiliki nilai antara 1 hingga 4, sedangkan jawaban yang salah tidak mendapatkan nilai. Durasi tes ini adalah 40 menit (atau 55 menit untuk peserta tunanetra).

Seleksi Kompetensi Sosial Kultural

Materi Tes:

  • Rasa peka terhadap perbedaan budaya
  • Kemampuan untuk berhubungan sosial
  • Rasa peka terhadap konflik
  • Empati

Tes kompetensi sosial kultural terdiri dari 20 soal. Setiap jawaban benar memiliki nilai antara 1 hingga 5 poin, sementara jawaban yang salah tidak mendapatkan nilai. Durasi tes ini adalah 40 menit (atau 55 menit untuk peserta tunanetra).

Seleksi Kompetensi Wawancara

Materi Tes:

  • Materi yang akan diuji pada umumnya adalah seputar integritas dan moralitas.

Tes wawancara dilakukan melalui komputer dan terdiri dari 10 butir soal. Durasi wawancara adalah 10 menit (atau 15 menit untuk peserta tunanetra).

Nilai Ambang Batas PPPK Kesehatan 2025

Agar dapat lolos menjadi ASN PPPK di bidang kesehatan, calon pelamar harus mencapai nilai ambang batas tertentu dalam seleksi kompetensi. Nilai ambang batas untuk PPPK Kesehatan 2025 telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 652 Tahun 2025. Berikut adalah nilai ambang batasnya:

Nilai Seleksi Kompetensi Teknis

  • Nilai ambang batas berbeda tergantung pada jabatan yang dilamar. Untuk dokter, dokter spesialis, bidan, dokter gigi, entomolog kesehatan, epidemiolog kesehatan, fisioterapi, perawat, perekam medis, radiografer, terapis gigi dan mulut, nilai ambang batas adalah 158.

Nilai Seleksi Kompetensi Bayi dan Balita

  • Nilai ambang batas adalah 117.

Nilai Seleksi Kompetensi Sosial Kultural

  • Nilai ambang batas juga adalah 117.

Nilai Seleksi Kompetensi Wawancara

  • Nilai ambang batas adalah 24.

Dengan memahami materi tes dan nilai ambang batas ini, calon pelamar PPPK Kesehatan tahun 2025 ini dapat mempersiapkan diri secara optimal untuk mengikuti seleksi dan berpeluang menjadi ASN PPPK yang dibutuhkan dalam sistem pemerintahan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi semua calon PPPK di bidang kesehatan.

Jabatan Fungsional PPPK Kesehatan (Nakes) 2025

Terdapat daftar jenis jabatan fungsional kesehatan yang mensyaratkan surat tanda registrasi atau STR.

  1. Dokter Pendidik Klinis Ahli
  2. Dokter Ahli
  3. Dokter Gigi Ahli
  4. Psikolog Klinis Ahli
  5. Perawat Ahli
  6. Perawat Terampil
  7. Terapis Gigi dan Mulut Ahli
  8. Terapis Gigi dan Mulut Terampil
  9. Penata Anestesi Ahli
  10. Asisten Penata Anestesi Terampil
  11. Bidan Ahli
  12. Bidan Terampil
  13. Apoteker Ahli
  14. Asisten Apoteker Terampil
  15. Epidemiolog Kesehatan Ahli
  16. Epidemiolog Kesehatan Terampil
  17. Fisioterapis Ahli
  18. Fisioterapis Terampil
  19. Nutrisionis Ahli
  20. Nutrisionis Terampil
  21. Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Ahli
  22. Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Terampil
  23. Perekam Medis Ahli
  24. Perekam Medis Terampil
  25. Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli
  26. Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil
  27. Radiografer Ahli
  28. Radiografer Terampil
  29. Refraksionis Optisien Terampil
  30. Tenaga Sanitasi Lingkungan Ahli
  31. Tenaga Sanitasi Lingkungan Terampil
  32. Teknisi Elektromedis Ahli
  33. Teknisi Elektromedis Terampil
  34. Fisikawan Medis Ahli
  35. Okupasi Terapis Terampil
  36. Ortotis Prostetis Terampil
  37. Pembimbing Kesehatan Kerja Ahli
  38. Teknisi Gigi Terampil
  39. Teknisi Tranfusi Darah Terampil
  40. Terapis Wicara Terampil
  41. Administrator Kesehatan Ahli
  42. Entomolog Kesehatan Ahli
  43. Entomolog Kesehatan Terampil

Soal Kompetensi Teknis PPPK Nakes, SKB Bidan Bayi dan Balita 2024

1. Seorang perempuan baru saja melahirkan bayi 1 menit yang lalu di Klinik Bersalin, umur kehamilan aterm, bayi menangis kuat, warna kulit merah, bayi mulai mencari puting susu. Setelah 1 jam dilakukan pemeriksaan antropometri dengan hasil: BB bayi 4000 gram, PB 56 cm, kulit lanugo sedikit, LK : 30 cm, LD : 35 cm. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?

A. Bayi baru lahir normal
B. Bayi baru lahir dismatur
C. Bayi baru lahir prematur
D. Bayi baru lahir post matur
E. Bayi baru lahir dengan obesitas

Pembahasan

A (Bayi baru lahir normal)

Diagnosis kasus tersebut adalah Bayi baru lahir normal karena usia kehamilannya aterm, hasil penilaian selintas menunjukkan kondisi yang normal yaitu bayi menangis kuat (2), warna kulit merah muda (2), denyut jantung dan pernapasan cepat (2), BB bayi 3000 gram, PB 56 cm. Adapun diagnosa bayi baru lahir kurang spesifik, sedangkan untuk diagnosa yang lain adalah bayi baru lahir dismatur jika Berat bayi tidak sesuai usia kehamilan, untuk bayi baru lahir prematur jika usia kehamilannya kurang dari 37 minggu, untuk bayi baru lahir post matur jika usia kehamilan melebihi 42 minggu.

2. Seorang bayi perempuan lahir spontan 1 jam yang lalu di RS, gerakan aktif, berat badan 2500 gram, panjang badan 48 cm, pernapasan 50 x/menit, dengan usia kehamilan saat lahir 37 minggu. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan kelainan, daya hisap kuat, reflek hisap bagus, frekuensi jantung 120x/menit, S 37OC. Rencana asuhan apakah yang harus diberikan pada bayi pada kasus tersebut?

A. Berikan oksigen
B. Berikan antibiotik
C. Berikan kortikosteroid
D. Rawat dalam indikator
E. Rawat gabung dengan ibunya

Pembahasan

E (rawat gabung dengan ibunya)

Jawaban dari soal ini adalah rawat gabung dengan ibunya, karena meskipun berat badannya 2200 gram, tetapi hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal, daya hisap kuat, reflek hisap baik, sehingga diharapkan asupan nutrisi melalui ASI dapat terpenuhi dengan baik, sehingga asuhannya adalah difasilitasi rawat gabung dengan ibunya. Adapun asuhan pemberian oksigen tidak ada indikasi karena pernafasan normal, pemberian antibiotika juga tidak ada indikasi baik terapi atau profilaksis, pemberian kortikosteroid juga tidak ada indikasi karena paru-paru sudah cukup matang pada usia kehamilan 37 minggu, sedangkan untuk rawat dalam incubator tidak perlu dilakukan karena bayi memenuhi persyaratan untuk dilakukan rawat gabung

 

3. Seorang bayi laki-laki lahir spontan, aterm 4 jam yang lalu di Puskesmas. Berat lahir 2550 gr, panjang badan 50 cm, ASI keluar lancar, hisapan bayi kuat. Hasil Pemeriksaan: menangis kuat, warna kemerahan, gerakan aktif, frekuensi jantung 120x/menit, S 37OC. Asuhan apakah yang diberikan sesuai kasus tersebut?

A. Memandikan bayi
B. Memberikan Vit K1 1 mg
C. Memberikan Imunisasi Hb0
D. Memberikan Eritromicin 1%
E. Memberikan ASI on demand

Pembahasan

E (memberikan ASI on demand)

Memberikan ASI secara on demand dipilih sebagai jawaban karena bayi dalam keadaan sehat dan normal, didukung ASI keluar lancar dan hisapan bayi kuat.Sedangkan asuhan yang menjadi opsi lainnya sudah diberikan

 

4. Seorang bidan melakukan kunjungan neonatus pada bayi perempuan umur 3 hari. Hasil anamnesis: bayi menyusu kuat, ASI eksklusif, BAK lancar dan BAB 3 x perhari. Hasil pemeriksaan: KU baik, FJ 120x/menit, P 40x/menit, S 36,7°C, tali pusat masih basah, lengket dan tampak kotor. Tindakan apakah yang paling tepat sesuai kasus tersebut?

A. Merujuk ke rumah sakit
B. Kolaborasi dengan dokter
C. Memberikan nasehat kepada keluarga
D. Memberikan pengobatan salep antibiotic
E. Pendidikan kesehatan tentang perawatan tali pusat

Pembahasan

E (pendidikan kesehatan tentang perawatan tali pusat)

Jawaban kasus tersebut adalah melakukan pendidikan kesehatan perawatan tali pusat, karena fokus masalahnya adalah tali pusat yang masih basah, lengket dan tampak kotor sehingga jika tidak segera diberikan intervensi ini maka komplikasi lebih lan- jut dapat terjadi, sedangkan data lain menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal sehingga tidak menjadi prioritas tindakan

 

5. Seorang bayi telah lahir 2 menit yang lalu di PMB. Hasil pemeriksaan : Bayi lahir tidak langsung menangis, napas megap-megap dan gerak kurang aktif. Riwayat persalinan lama. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?

A. Apneu
B. Dispneu
C. Asfiksia
D. Takipneu
E. RDS

Pembahasan

C (asfiksia)

Asfiksia adalah terjadinya kegagalan bernafas spontan dari bayi baru lahir yaitu pada menit kedua, diikuti dengan tanda-tanda fisik lainnya yaitu bayi lahir tidak langsung menangis, napas megap-megap dan gerak kurang aktif.Hal ini diperkuat adanya faktor predisposing bahwa ada riwayat persalinan lama yang membuat asupan oksigen ke janin menurun membuat kondisi saat lahir terjadi asfiksia.Sedangkan apneu adalah berhentinya nafas, dispnoe adalah sesak nafas, takipnoe adalah pernafasan yang cepat, respiratory distress syndrome adalah kumpulan gangguan pernafasan akibat beberapa kondisi diantaranya misalnya adalah karena insufisiensi plasenta.

 

6. Seorang bayi perempuan lahir 5 hari yang lalu di rumah klien. Hasil anamnesis: Bayi menyusu ASI eksklusif, BAK lancar, BAB 3x/sehari. Hasil pemeriksaan: BB lahir 2900 gram, PB: 46 cm, S:360C, Frekuensi Jantung 120x/menit, refleks hisap kuat, dan pemerik- saan fisik tidak ditemukan warna kuning di daerah muka. Asuhan yang harus diberikan kepada bayi pada kasus tersebut?

A. Melanjutkan pemberian ASI eksklusif
B. Meletakkan bayi dibawah lampu blue light
C. Menjemur bayi pada pagi hari
D. Melakukan pijatan bayi
E. Merujuk segera

Pembahasan

A (melanjutkan pemberian ASI eksklusif)

Ikterus merupakan keadan kulit dan membran mukosa yang warnanya menjadi kuning akibat peningkatan jumlah pigmen empedu di dalam darah dan jaringan tubuh.

Ikterus neonatorium adalah ikterus pada bayi baru lahir.
Kasus ini termasuk kedalam ikhterus fisiologis. ikterus fisiologis adalah ikterus yang timbul pada hari kedua dan hari ketiga serta tidak mempunyai dasar patologis atau tidak mempunyai potensi menjadi kern ikterus. Adapun tanda-tandanya sebagai berikut :

  • Timbul pada hari kedua dan ketiga
  • Kadar bilirubin indirek tidak melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan dan 12,5 mg% untuk neonatus kurang bulan
  • Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5% per hari
  • Kadar bilirubin direk tidak melebihi 1 mg%
  • Ikterus menghilang pada 10 hari pertama
  • Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis

7. Seorang bayi perempuan lahir 2 jam yang lalu di rumah klien. Hasil anamnesis: Bayi menyusu kuat, BAK lancar, BAB 3x/sehari. Hasil pemeriksaan: BB lahir 2400 gram, PB: 46 cm, S:360C, Frekuensi Jantung 120x/menit, refleks hisap kuat, dan pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Asuhan yang harus diberikan kepada bayi pada kasus tersebut?

A. Lakukan perawatan metode kanguru
B. Letakkan dibawah lampu
C. Berikan infus dekstrose
D. Berikan antibiotik
E. Rujuk segera

Pembahasan

A (Lakukan perawatan metode kangguru)

Kondisi bayi termasuk berat bayi lahir rendah, dengan hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal, sehingga untuk mencegah komplikasi hipotermia maka segera dilakukan perawatan metode kanguru. Jika bayi diletakkan dibawah lampu, kehangatan kurang dapat terkontrol dan tidak ada keuntungan terhadap aspek psikologis ibu bayi. Sedangkan pemberian infus dekstrose bukan merupakan pilihan karena bayi tidak hipoglikemia, dan pemberian antibiotika tidak ada indikasi, untuk opsi dirujuk segera bukan merupakan pilihan yang tepat karena tidak ada indikasi untuk dirujuk yang ditandai dengan adanya hasil pe- meriksaan fisik dalam batas normal dan reflex hisap yang kuat.

8. Seorang bayi laki-laki lahir spontan 2 jam yang lalu di Rumah sakit, BB 4000 gr, PB 51 cm. Hasil pemeriksaan: FJ 120 x/menit, P 40 x/menit, S 36,5 0C, lanugo sedikit, verniks caseosa kurang, kulit keriput, kuku jari panjang, gerak aktif. Diagnosis apakah yang paling mungkin pada kasus tersebut?

A. Immatur
B. Dismatur
C. Prematur
D. Post matur
E. Matur

Pembahasan

D (Postmatur)

Jawaban pertanyaan kasus tersebut adalah post-Matur karena hasil pemeriksaan fisik ditemukan bayi yang memiliki karakteristik bayi postmatur diantaranya BB melebihi umumnya bayi aterm, ciri fisik lanugo sedikit, verniks caseosa kurang, kulit keriput, kuku jari panjang.

9. Seorang bayi perempuan, umur 1 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Hasil anamnesis: bayi rewel, tidak ada batuk pilek, menyusu kuat. Hasil pemeriksaan: BB 8,5 Kg, PB 75 cm, S 37,8°C, P 30 x/menit, tampak ruam merah kecoklatan di sekitar telinga, kepala dan leher, mata tidak merah, tidak ada luka pada mulut. Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?

A. Pemberian salep mata
B. Rujuk ke rumah sakit
C. Pemberian antipiretik
D. Pemberian antibiotik
E. Pemberian vitamin A

Pembahasan

E (pemberian vitamin A)

Kasus tersebut menunjukkan gejala campak dan belum terjadi komplikasi. Rencana asuhan yang tepat adalah pemberian vitamin A 1 dosis. Pemberian antipiretik dianjurkan apabila suhu ≥ 38,5. Pemberian antibiotik harus berdasarkan indikasi misalnya campak dengan komplikasi berat. Pemberian salep mata kloramfenikol/tetrasiklin apabila terjadi kekeruhan pada kornea.

10. Seorang bayi laki-laki, umur 6 bulan, dibawa ibunya ke posyandu untuk penimbangan. Hasil anamnesis: bayi sehat, tidak ada keluhan, serta menyusu kuat, riwayat imunisasi sebel- umnya BCG, Polio 1-4, DPT 1-3, Hep.B 1-3. Hasil pemeriksaan: kesadaran: CM, BB 7,5 Kg, PB 66 cm, S 36,8°C, P 34 x/menit, jawaban ya pada KPSP adalah 9. Umur berapakah bayi tersebut dijadwalkan dipantau kembali tumbuh kembangnya?

A. 7 bulan
B. 8 Bulan
C. 9 bulan
D. 10 bulan
E. 11 bulan

Pembahasan

C (9 bulan)

Evaluasi perkembangan pada bayi usia 3-24 bulan dilakukan setiap 3 bulan sekali, sedangkan usia 24-72 bulan dilakukan setiap 6 bulan sekali. Untuk pertumbuhan evaluasi dilakukan setiap bulan sekali dan dapat dilakukan di posyandu.

 

Download Soal Kompetensi Teknis PPPK Nakes Bidan PDF 2025

Berikut ini Anda bisa mendownload Soal Kompetensi Teknis PPPK Nakes Bidan PDF Tahun 2025.

&

 

Share This Article
Berikan Komentar Terbaik Anda!
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

News Update