Intensitas Bencana Makin Besar, Pemprov NTT Turunkan BNPB – Prontt.com, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT akan meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, bila intensitas bencana makin besar.

“Untuk saat ini, masih bisa ditangani oleh BNPB Provinsi NTT bersama instansi lainnya,” tegas Pj. Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto saat jumpa pers di Kantor Gubernur NTT, Kamis (30/1/2025).
Dikatakan Andriko Susanto, berapa kabupaten pekan ini, curah hujannya ada yang sampai 500 – 600 mm, bahkan sampai 700 mm/bulan, bahkan lama hujannya juga semakin bertambah panjang.
“Kami menghimbau agar masyarakat untuk tetap waspada, jadi bencana yang mungkin terjadi seperti banjir bandang, tanah longsor, angin kencang juga petir,” tegas Andriko Susanto.
Andriko Susanto mengakui, untuk mitigasi bencana yang semakin bertambah, BNPB NTT selalu melakukan koordinasi dengan BNPB di kabupaten/kota.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BMKG NTT, Rahmatulloh Adji menegaskan, potensi cuaca di wilayah NTT termasuk ekstrem.
“Jadi saat ini hampir semua wilayah NTT, sudah memasuki puncak musim hujan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa fenomena atmosfer seperti membuatnya monsun Asia, fenomena La Nina, dan lainnya,” ujar Rahmatulloh Adji.
Akibatnya, kata Rahmatulloh Adji, beberapa hari terakhir terjadi hujan dengan intensitas sedang sampai sangat lebat, bahkan tanggal 27 Januari 2025 lalu, di wilayah kota Kupang intensitas hujannya sampai 155 mm, dan itu sudah masuk dalam kategori ekstrim.
“Memang ada beberapa wilayah juga, yang hujannya sampai sangat lebat nah kondisi cuaca ekstrim ini kami perkirakan sampai tanggal 3 Februari 2025,” papar dia.
Sedangkan Kepala BPBD NTT, Kornelis Wadu menjelaskan bahwa pihaknya selalu berkomunikasi dengan BPBD kabupaten/kota, yang wilayahnya rawan dan potensi terhadap bencana.
“Seperti apa yang tadi disampaikan Pj. Gubernur, bahwa rawan longsor itu berada di wilayah timur, kemudian juga banjir, di wilayah Flores itu juga longsor dengan intensitas tinggi,” kata Kornelis Wadu.
Diakui Kornelis Wadu, ini menjadi catatan mereka dan penanggulangan bencana, untuk memitigasi mengantisipasi untuk cuaca terhadap banjir dan longsor.
“Lalu apabila terjadi dampak terhadap bencana itu, kami tetap berkoordinasi baik dengan pusat maupun kabupaten/kota,” tambahnya.
Menurut dia, walaupun cuaca ekstrim harus tetap disyukuri, bahwa tidak ada korban jiwa ataupun korban material, tapi tetap mempersiapkan antisipasi untuk bahan pokok, untuk mengantisipasi dampak masyarakat, yang daripada bencana itu sendiri. (**)
Average rating 0 / 5. Vote count: 0