4 Kecamatan Terisolasi Dampak Putusnya Jembatan Termanu di Kupang

Redaksi
Unu Naek
RedaksiUnu Naek
Admin & Founder Prontt.com
1 Menit Dibaca
4 Kecamatan Terisolasi Dampak Putusnya Jembatan Termanu di Kupang
4 Kecamatan Terisolasi Dampak Putusnya Jembatan Termanu di Kupang

4 Kecamatan Terisolasi Dampak Putusnya Jembatan Termanu di Kupang – Prontt.com, Jembatan Termanu yang menghubungkan Desa Tuakau di Fatuleu Barat dan Desa Manubelon di Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, putus dan terbawa banjir, Sabtu (1/2).

 

Banjir bandang akibat hujan lebat yang turun di daerah tersebut dan wilayah hulu, membuat badan bagian tengah jembatan miring, hingga putus dan terbawa banjir.

 

Tidak ada laporan korban jiwa dalam musibah tersebut namun empat kecamatan menjadi terisolasi yakni Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara dan Amfoang Timur.

 

“Tiga kecamatan benar-benar terisolasi, sedangkan satu kecamatan yaitu Amfoang Timur bisa dilewati tetapi harus dari Eban di Kabupaten Timor Tengah Utara,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kupang Smith Fanggi kepada Media Indonesia.

 

Menurut Smith, musibah tersebut sudah dilaporkan Dinas PUPR NTT. “Saya sudah laporkan via WA ke pihak PUPR provinsi karena itu kewenangan provinsi supaya bisa diambil langkah segera,” imbuhnya.

 

Jembatan Termanu Ambruk Diterjang Banjir, Akses ke Amfoang Kabupaten Kupang Lumpuh Total

Jembatan Termanu yang menjadi penghubung utama beberapa kecamatan di wilayah Amfoang akhirnya putus total setelah dihantam banjir sejak Kamis (30/1/2025) malam.

 

Kejadian ini terjadi pada Sabtu (1/2/2025) sekitar pukul 07.00 WITA, menyebabkan akses ke Kecamatan Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur lumpuh total.

 

Pihaknya pun mengimbau warga agar berhati-hati saat melintasi Sungai Termanu, mengingat potensi banjir susulan masih bisa terjadi.

 

Jembatan Termanu diketahui telah mengalami kemiringan akibat terjangan banjir dalam beberapa tahun terakhir.

 

Struktur jembatan yang hanya beralaskan kayu balok pun semakin rapuh dan tak mampu lagi menahan derasnya arus air.

 

Seorang warga setempat, Yohanis Wabang, mengungkapkan kekhawatiran yang sudah lama dirasakan masyarakat.

 

Putusnya jembatan ini membuat masyarakat di wilayah Amfoang harus mencari jalur alternatif yang lebih jauh dan sulit dilalui.

 

Tak hanya mempersulit mobilitas warga, kondisi ini juga menghambat distribusi bahan pokok dan hasil pertanian yang menjadi mata pencaharian utama penduduk.

 

Warga berharap agar pemerintah segera bertindak cepat untuk membangun kembali jembatan tersebut guna memulihkan akses dan aktivitas ekonomi di wilayah terdampak.(**)

 

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

Bagikan
Berikan Komentar Terbaik Anda!
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
RedaksiUnu Naek
Follow:
Admin & Founder Prontt.com