Turun 20,40%: Pemerintah Kabupaten TTU Gencar Turunkan Angka Stunting – Kefamenanu | Prontt.com, Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) melalui Dinas Kesehatan Kabupaten TTU terus gencar mengejar target penurunan prevalensi Stunting di Kabupaten TTU.
Target penurunan angka stunting terus berjalan dan fokus pada penurunan prevalensi di seluruh desa yang ada di Kabupaten TTU melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di tiap Puskesmas ditambah intervensi stunting dari dana desa.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan TTU, Robertus Tjeunfin kepada media, Selasa (9/7/2024).
Dijelaskannya, intervensi yang utama dari Pemkab TTU untuk menurunkan Stunting difokuskan pada penyediaan gizi melalui pemberian makanan tambahan (PMT) pada bayi-balita dan pemeriksaan kesehatan saat posyandu.
Juga, pemberian obat cacing dan pemberian obat tambah darah pada wanita usia subur dan semua ibu hamil karena sangat penting untuk penanggulangan stunting.
Berbagai upaya yang dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting terlihat saat penimbangan pada Februari 2024 telah turun ke angka 20,40 persen.
“Penurunan prevalensi stunting TTU tidak turun signifikan tetapi menunjukan tren penurunan“, Ungkapnya.
Rincinya, daerah penyumbang stunting dengan prevalensi terbesar di TTU terdapat 5 kecamatan. Kecamatan Biboki Feotleu (Manumean) prevalensi stuntingnya 47,77 persen, diikuti Kecamatan Mutis dengan presentase 32 persen, Kecamatan Bikomi Selatan 30,24 persen, Kecamatan Noemuti 29,79 persen dan Kecamatan Miomafo Timur 28,44 persen.
Sedangkan Kecamatan yang paling rendah prevalensi stuntingnya di Kabupaten TTU adalah Kecamatan Kota Kefamenanu (Sasi 9,37) menyusul Biboki Utara (Lurasik) yakni 10,4 persen, kemudian yang menduduki posisi ketiga kecamatan Noemuti Timur (Oemeu) 14 persen serta Kecamatan Bikomi Utara (Napan) dengan angka prevalensi 16 persen.
Ia mengakui bahwa di daerah pinggiran Kota Kefamenanu aksi konvergensi mengatasi stunting sudah mulai menampakan hasil.
“Saat ini penilaian penanganan stunting tidak berpatokan pada penimbangan bulan Februari dan Agustus namun penilaiannya dilakukan setiap bulan“, tuturnya.
Ia mengharapkan peran lintas sektor dalam upaya bersama penanggulangan stunting terutama wilayah-wilayah yang saat ini masih tinggi sehingga prevalensi stunting TTU bisa turun lagi pada tahun 2025.
“Penanganan stunting TTU memang harus ada komitmen bersama seluruh stakeholder terkait sehingga angka prevalensi di TTU bisa menurun. Sebab target secara nasional harus berada di angka 14 persen sementara TTU masih berkutat di 20,40 persen“, Harapnya.(**)
TETAP TERHUBUNG DENGAN KAMI:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Cara Mendapatkan File di ProNtt.com
PERANGKAT AJAR KURIKULUM MERDEKA 2024/2025
PERANGKAT AJAR SD KELAS 4 PERANGKAT AJAR SD KELAS 5 PERANGKAT AJAR SD KELAS 6
MODUL AJAR SD
PROTA & PROSEM KELAS 1 SD PROTA & PROSEM KELAS 2 SD
PROTA & PROSEM KELAS 3 SD PROTA & PROSEM KELAS 5 SD
MODUL P5 Fase A MODUL P5 Fase B MODUL P5 Fase C
CP Fase A CP Fase B CP Fase C
ATP Kelas 1 SD ATP Kelas 2 SD ATP Kelas 4 SD ATP Kelas 5 SD
KALDIK PAUD 2024/2025 KALDIK SD 2024/2025 KALDIK SMP 2024/2025 KALDIK SMA 2024/2025
MODUL AJAR SMP MODUL AJAR SMA BUKU TEKS SMA
APLIKASI RAPORT PAUD APLIKASI RAPORT SD APLIKASI RAPORT SMP APLIKASI RAPORT SMA