Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang Paparkan Capaian di 100 Hari Kerja, Apa Saja?

By
Tim Redaksi
Redaksi ProNtt.com - Berita NTT Terkini Hari Ini.
| Redaksi ProNtt.com
14 Min Read

 

Selain itu, Pemkot Kupang memiliki program liang lahat gratis. Data per 13 Agustus 2025, sebanyak 31 liang lihat telah terpakai. Dengan rincian beragam Kristen Katolik 5 jenasah dan Kristen Protestan 26 jenasah.

 

- Advertisement -

Selanjutnya bagi para pengantin baru, Pemkot Kupang telah menyediakan satu mobil yang dapat digunakan para pengantin untuk mobilisasi secara gratis.

 

- Advertisement -

“Ini khusus untuk teman-teman dari keluarga kurang mampu yang juga ingin menikmati kendaraan. Apalagi kan mobilitas dari gereja, dari masjid, ke tempat acara itu kan mondar-mandir, kasihan kalau teman-teman tidak punya kendaraan. Oleh karena itu kemarin kami berdua, saya dan Kakak Wakil jalan-jalan di ruang kerja walikota, pas ada satu mobil nganggur, Fortuner. Kami pikir-pikir ini kami serahkan saja kepada masyarakat. Setelah kami cuci, benahi semua, ganti oli, kami berikan ini untuk masyarakat,”ujarnya.

 

Selanjutnya Pemkot Kupang meresmikan Kelurahan Naikoten 1 menjadi kelurahan yang ramah disabilitas. Ini merupakan kali pertama yang ada di Kota Kupang.

 

Selanjutnya, Wali Kota menjelaskan Pemkot Kupang telah menggagas program pembalut gratis bagi para wanita dari keluarga tak mampu.

- Advertisement -

 

“Menurut Kakak Wakil, menjadi wanita itu pengeluaran pastinya satu bulan kalau harus beli dua pack, itu harus mengeluarkan uang Rp60.000. Sedangkan penghasilan dari keluarga kurang mampu itu bisa dihitung dan kalau harus dipangkas lagi Rp60.000, itu sangat memberatkan mereka. Sehingga Kakak Wakil menggagas sebuah program namanya Ina Kasih. Nanti ini akan berjalan. Terima kasih Kakak Wakil. Ke depan ini akan berjalan. Semoga program ini bisa, bisa menyentuh langsung kepada masyarakat,” ujarnya.

 

Untuk bidang reformasi birokrasi, Wali Kota menjelaskan bukan hanya soal mengisi jabatan-jabatan kosong. Namun bagaimana pemerintah memberikan hak-hak ASN agar supaya kerja birokrasi itu bisa optimal, agar supaya outputnya itu bagus.

 

- Advertisement -

“Itulah reformasi birokrasi yang sesungguhnya. Jadi bukan hanya kasih tempat orang, tapi bagaimana birokrasi ini menciptakan hasil yang berdampak. Bapenda misalkan, menciptakan PAD yang baik. Dinas-dinas terkait menciptakan hasil output yang baik. Itu reformasi birokrasi,” contohnya.

Bagikan Berita Ini!
Follow:
Redaksi ProNtt.com - Berita NTT Terkini Hari Ini.