Gubernur NTT menjelaskan ajang tersebut merupakan inisiatif dari Pemprov NTT, para Bupati yang didukung oleh Kemenpora dan Kementerian Pariwisata.
Untuk menghidupkan perekonomian selama ajang tersebut, setiap daerah melibatkan ratusan UMKM untuk berpartisipasi aktif selama acara di setiap persinggahan para pembalap.
“Kita ingin pengembangan sport tourism dan pengembangan ekonomi NTT. Setiap etape, setiap malamnya akan ada gelar budaya dan melibatkan partisipasi masyarakat,” katanya.
Menurut Melki, saat ini semua kepala daerah di tingkat kota dan kabupaten di NTT sedang merampungkan persiapan agar kegiatan tersebut bisa menjadi ajang sepeda yang tidak hanya fokus pada pariwisata olahraga, melainkan juga berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah dan masyarakat.
Tour de EnTeTe rencananya diikuti lebih dari 100 pembalap profesional dari dalam dan luar negeri, terbagi dalam 20 tim, enam tim atau 30 pembalap dari Indonesia dan sisanya 14 tim atau 70 pembalap dari luar negeri.
Adapun negara-negara yang telah menyatakan minat untuk ambil bagian dalam ajang ini antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, Australia, Selandia Baru, Tiongkok, Jepang, Hong Kong dan Taiwan.
Rute Tour de EnTeTe akan menyusuri lintasan sepanjang 10 etape yang membentang di tiga pulau utama NTT yakni Timor, Sumba dan Flores.
Ajang balap sepeda bertaraf internasional itu akan dimulai dari Kota Kupang dan berakhir di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.