• Home
  • Berita
  • Edukasi
  • Games
  • Handphone
  • Laptop
  • Movies
  • Teknologi
  • Edu
  • Ekonomi
  • HUKRIM
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Pemda TTU
  • Politik
  • Regional
  • Sport
  • Tekno
  • Network
    • ProNtt.com Global
    • ProNtt.com Apps
    • LokerNtt.com

© 2024 - All Right Reserved. ProNtt.com - Made With ♥ by Eleanor Amora in Asotan, Oemanu, Biboki Anleu - TTU.

  • About
  • Contact
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Partnership
  • Pedoman Berita
  • Privacy Policy
  • FAQ
  • Terms and Conditions
  • Sitemap
Senin, 18 Agustus 2025
ProNtt.com
No Result
View All Result
English
ProNtt.com
No Result
View All Result
English
ProNtt.com
No Result
View All Result
  • Edu
  • Ekonomi
  • HUKRIM
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Pemda TTU
  • Politik
  • Regional
  • Sport
  • Tekno
  • Network
Home Nusa Tenggara Timur Kota Kupang

Sejarah Kota Kupang

Unu Naek by Unu Naek
Senin, 26/12/2022 | 20:34 WITA
in Kota Kupang, prontt, Sejarah
Reading Time: 6 mins read
A A
0

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp ProNTT.com

+ Gabung


Sejarah Kota Kupang Nusa Tenggara Timur

Sejarah Kota Kupang Nusa Tenggara Timur

2.2k
SHARES
20k
VIEWS
ShareTwittPinStory
ADVERTISEMENT
  • Sejarah Kota Kupang

Sejarah Kota Kupang Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur – Prontt.com,  Legenda Koepang bukanlah sebuah cerita fantasi atau dongeng pengantar tidur yang biasa dilakukan untuk anak-anak kecil di kampung.

Sejarah Kota Kupang

Sejarah Kota Kupang
Sejarah Kota Kupang

Akan tetapi Koepang Tempo Doeloe adalah sebuah legenda bermakna sejarah karena peristiwa-peristiwa yang dialami penduduk pemula disuatu lokasi negeri yang sepi diliputi hutan belukar adalah sebuah peristiwa sejarah yang berproses dari masa ke masa sampai terbentuknya nama Koepang. – Sejarah Kota Kupang

Negeri yang sepi tersebut, awalnya hanya terdapat dua kampung tradisional yaitu kampung Kaisalun dan kampung Bani Baun. Kedua kampung itu dihuni oleh sekelompok orang bersama pemimpin adatnya yang mengaku sebagai suku bangsa Helong yang datang dari negeri seberang laut. – Sejarah Kota Kupang

ADVERTISEMENT

Kata Helong berasal dari dua suku kata, kata He yang berarti “Jual” dan kata Lo yang berarti “Tidak”. Jika digabung berarti Tidak Jual. Pengertian umumnya yaitu pengorbanan atau rela berkorban. Falsalah hidup Helong dari leluhurnya, bersedia berkorban dan tidak rela diganggu oleh lingkungannya dan mereka akan berbalik membalas kalau sampai diganggu. – Sejarah Kota Kupang

Data lain menyebutkan bahwa Timor telah dihuni manusia sejak 13.500 tahun silam, oleh sekelompok kecil penduduk, hidup dari berburu dan mengumpulkan hasil hutan.

Berita Lainya:

Gubernur NTT Pimpin Upacara HUT Ke-80 RI, pakai busana Adat Ende

Pemkot Kupang Gandeng Bengkel APPeK NTT Awasi Barang dan Jasa

Pemprov NTT Gelar Kirab Budaya Sambut HUT Ke-80 RI

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang Paparkan Capaian di 100 Hari Kerja, Apa Saja?

Sekurang-kurangnya terdapat dua kelompok yang mendarat di pulau Timor yaitu kelompok etnik berbahasa Tetun, Dawan dan Buna mendarat di pantai selatan pulau Timor dan kelompok etnik berbahasa Helong mendarat di ujung Timur pulau Timor, daratan yang luas itu oleh para leluhur orang Helong menamakannya Nusa Timu. – Sejarah Kota Kupang

Baca Juga:  Sejarah Kabupaten Timor Tengah Selatan

Terdapat tiga tempat yang sangat berkesan ketika para leluhur Helong menemukan Nusa Timu. Tempat itu dijadikan lambang abadi yakni; Bandar Tutuala (Tutu-fala) dan pulau La-Co (La-Kon).

Ditempat tersebut terpatrei Motto: PENGORBANAN, PERMUSYAWARATAN, DAN PENGABDIAN. Motto ini menjadi falsafah hidup peninggalan nenek moyang orang Helong.

Kelompok Satu berjumlah sebelas kepala keluarga yaitu Nuh-Natun; Lai-Kait; Lai-Daat; Lai-Lopo; Siki-Timu; Lisi-Lena; Lisi-Laihulu; Kla-Peka; Lai Biti; Lai Nai Sono dan Lai-Nusa. Kelompok satu dibawah pimpinan Lai-Kait. Ada saat pelepasan kelompok karena jurusan atau route yang ditempuh berbeda maka oleh raja Helong dibuat acara pelepasan yang disebut “SAO” artinya melepas pergi atau berpisah. – Sejarah Kota Kupang

Tempat diadakan acara pelepasan berdekatan dengan sumber mata air, sehingga lokasi tersebut diberi nama “Ui-Sao”; Ui berarti air; Sao berarti  melepas pergi (berpisah).

Penyebutan air menurut bahasa Helong yaitu Ui namun karena pengaruh bahasa Rote menjadi Oe sehingga nama tempat itu dikenal dengan nama Oesao.

Baca Juga:  STIKES Nusantara Kupang

Kelompok satu berjalan lewat tanah datar arah matahari terbenam yakni dari Uisao tiba disuatu lokasi untuk mencari minum. – Sejarah Kota Kupang

Mereka membuat alat untuk minum dari daun lontar yang dinamakan “Sapat” atau “Hai”, sehingga lokasi tersebut dinamakan Uisapat saat ini dikenal dengan Oesapa.

Setelah melanjutkan perjalanan kelompok satu bertemu dengan anggota rombongan Lai-topan yang sudah lama tinggal menetap di Kaisalun dan Buni Baun.

Atau Buni Baun berarti terlindung  (tersembunyi dan aman).

Di lokasi ini dulu kala terdapat gua (liang).

Lokasi Buni Baun berkembang menjadi kampung yang disebut  Buin Baun.

Saat ini kampung itu dikenal dengan nama Bonipoi. – Sejarah Kota Kupang

Kelompok Dua berjumlah dua puluh empat kepala keluarga, yaitu  Solini; Hlena Sabu; Putis-Lulut; Belis-Mau; Is-Mau; Lai-Silap; Buit-Lena; Lasi-Kodat; Tiu-Muli; Hlena-Mui; Lai-Bahas; Lai-Kuni; Buit-Bissi; Bis-Tolen: Koe-Slulat; Bilis-Tolen; Bi-Musuh; Bal-Mae; Bal-Somang dan Mes-Tuni.

Kelompok ini dipimpin langsung oleh Lissin-Bissing (Lissin Lai Lai Bissi).

Menempuh daratan berbukit.

Rombongan tersebut beristirahat sambil makan disebut ‘Ka”, sedang bekal yang dibawa untuk dimakan selama perjalanan disebut “Biti”, lokasi untuk makan bersama dekat dengan sumber air yang berlimpah yang ditandai dengan nama “Ui-Ka-Biti”. – Sejarah Kota Kupang

Tempat itu sekarang dinamakan Oekabiti.

Kemudian rombongan meneruskan perjalan melalui kampung Batulesa, Uibatu, Tapa, Uitalu, dan Naioni.

Dari Naioni rambongan tiba di kampung Petu (berasal dari kata “Pentu” artinya pantat kering).

Di tempat tersebut suara yang diteriakkan akan memantul kembali (Echo) dari sebuah batu yang disebut “Batu Fala” artinya batu bersuara, saat ini dikenal dengan nama Fatukoa dalam bahasa Timor, Fatukoa artinya Batu Berteriak. – Sejarah Kota Kupang

Baca Juga:  Logo Kabupaten Nagekeo Vector PNG, CDR, AI, EPS, SVG Terbaru

Pada perjalanan selanjutnya Kelompok satu bertemu dengan Kelompok Dua dikampung Liliba.

Kampung ini diberi nama Liliba karena terdapat kali (sungai yang aliran airnya sangat deras, tidak ada jembatan sehingga anggota rombongan takut menyeberang). Kata “Li-li”adalah sebuah isyarat artinya takut-takut; “Ba” artinya air yang mengalir, dengan demikian “Liliba” diartikan Takut Menyebarang Banjir Air Kali yang Deras.

Ditempat itu Lissin lai Bissi memberikan tempat tinggal pada keluarga Lasikodat. – Sejarah Kota Kupang

Tempat itu ditunjuk mulai dari Uibatu sampai Pantai Tenau termasuk Bolok.

Keluarga Nusnatun diberi tempat bernama Tuak Natun (Wilayah Bakunase – Batu Plat).

Sebagai tanda peringatan atau kenangan bagi leluhur orang Helong maka pada masa pemerintahan Bupati Kupang W. CH. Oematan di kampong Bonipoi, disampaing Barat Gereja Katolik diberi nama jalan “Jalan Semau”.

Nama Buni Baun (Buin Baun) sangat popular bagi orang-orang Helong sehingga pada peristiwa adat sering dimunculkan syair-syair adat. – Sejarah Kota Kupang

Demikian pula orang-orang Helong dari Semau yang ingin datang ke Koepang, dikatakannya mau ke Buin Baun.

Berselang beberapa generasi Lissin Bissing (Lissin lai bissin) bermukim di Boni Baun.

Periode berikutnya rombongan Lais-kodat (Lasi Kodat) menyusul, namun memilih tinggal diujung Tanjung (Lokasi Kantor Syah Bandar dan Mercusuar).

Saat itu masyarakat memiliki dan mengakui tiga raja, yaitu Lain Kopan, Lissin Bissing dan Lais Kodat (Raja muda). – Sejarah Kota Kupang

Baca Juga:  Logo Kabupaten Alor Vector PNG, CDR, AI, EPS, SVG Terbaru

Itulah yang menjadi cikal bakal lahirnya Kampung Kupang Tempo Doeloe.

Dari kisah ini terungkap bahwa Lai Kopan adalah Raja Pertama.

Tugas utamanya telah merintis payung koordinasi kehidupan kemasyarakatan, pemerintahan dan perdagangan tradisional serta keamanan lingkungan bagi warganya.

Raja kedua adalah yaitu Lissin Bissing (Lissin Lai Bissi) dinobatkan menggantikan bapaknya Lai Bissi untuk memimpin tiga puluh lima kepala keluarga dan anggotanya.

Namun setibanya di Buni Baun, statusnya sebagai Raja menempati urutan kedua setelah Lai Topan (Lai Kopan) yang sudah lebih dulu diakui masyarakatnya sebagai Raja. – Sejarah Kota Kupang

Data menunjukkan Raja Lissin Bissing dan putra mahkota Bissig lissin memangku jabatan pada masa prasejarah.

Setelah itu disusul Raja KoEn Lai Bissi yang bergelar KoEn Am Tuan (KoEn Besar).

Tergolong masa peralihan dari prasejarah memasuki masa sejarah.

Menurut catatan pada masa kekuasaan KoEn Lai Bissi dan periode kekuasaan raja-raja selanjutnnya berjumlah 15 orang dan semuanya dari keturunan Lissin Bissin. – Sejarah Kota Kupang

Demikian pula pada masa VOC/Pemerintahan Hindia Belanda terdapat 10 orang Raja dari keturunan Lissin Bissin diantaranya yaitu Manas Bissi IV (1816-1826) kemudian Manas Klomang Bissilisin urutan raja ke-6 tahun 1872 – 1882.

Saat itu Raja Manas Klomang Bissilisin memperkenalkan sonaf Kai salun dengan anam Sonaf 3.

Setelah Raja Manas Klomang Bissilisin, Jabatan sebagai Raja dipangku Leo Manas Bissilisin ( 1882 – 1885 ) lalu Dean Manas Bissilisin (1885–1908) lalu Soleman Pallo Bissilisin (1908–1911) dan urutan Raja ke-10 dijabat oleh Salmun Pallo Bissilisin (1911–1917). – Sejarah Kota Kupang

Baca Juga:  Sejarah Kabupaten Flores Timur

Sesuai dengan penerapan system politik pemerintahan Belanda maka periode berikutnya jabatan Raja diturunkan menjadi Fettor.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pada masa prasejarah didaratan Timor bagian Indonesia terdapat 4 bahasa Daerah yaitu :

  1. Bahasa Marae atau Buna, berdiam di Belu bagian Timur Laut berbatasan dengan Negara Timor Leste.
  2. Bahasa Tetun, di Belu sebagian Timor Tengah Utara
  3. Bahasa Dawan, di Timor Tengah Selatan dan sebagian Timor Tengah Utara.
  4. Bahasa Helong, masyarakatnya menempati Pulau Semau, Koepang Tengah (Kolhua, Bi Upu, Uihani, Uilautsala, Kuan Boke, Bismarak); Koepang Barat (Bolok, Binael, Alak, Boenana, Uimatnunu, Uilesa, dan sebagian Toblolong dan Klaibe). – Sejarah Kota Kupang

Menurut Memorie Resident Karthaus pada abad ke – 17 berturut-turut tiba Koepang, 4 rombongan suku, yaitu :

  1. Suku Pitais yang dari Takaeb dan Pasi (Swapraja Fatuleu). Kepalanya diangkat sebagai Raja Koepang selaku Fettor. Diberi tempat kediaman di Polla (Oepura).
  2. Suku Amaabi dari Amanuban. Rombongan Amaabi diterima baik oleh Raja Koepang dan diberi tempat tingat di dekat Kebon Raja di Bonipoi (Sebelah Gereja Katolik). Kelompok ini membentuk kerajaan Amaabi Tambaring.
  3. Suku Taebenu, berasal dari pegunungan Mollo. Kepala suku diterima baik oleh Raja, diberi tempat kediaman di Baumata, kemudian membentuk kerajaan Taebenu.
  4. Suku Sonbai, diutus oleh Sonbai Besar (Di Paeneno – O’enam). Kepalanya bernama Baki Bena Sonbai. Rombongan diterima baik oleh Raja, diberi tempat di bukit sebelah Barat Benteng Portugis (Sekarang Nunhila). Kemudian pindah ke Bakunase dan membentuk kerajaan Sonbai kecil.
Baca Juga:  Universitas Citra Bangsa Kupang

Awalnya Koepang Tempo Doeloe, bagi orang Helong dinamakan “Kai Salun-Buni Baun”.

Hal ini diketahui lewat sejarah dan asal-usul Kota Koepang.

Adalah Raja Koen Bissi ll atau Koen Am Tuan memerintah warganya untuk membangun pagar batu disekeliling pagar istana. – Sejarah Kota Kupang

Pagar batu tersebut adalah batu Alam bersusun keatas berlapis empat.

Kondisi tersebut menurut bahasa Helong yaitu “PAN”.

Oleh rakyat atau warga yang ini berurusan atau menemui Raja Koen ditempat yang disebut PAN, sehingga sering disebut “KOENPAN”. – Sejarah Kota Kupang

Dalam perkembangan penggunaan bahasa (ucapan) secara etimologis kata ‘’KoenPan” berubah menjadi “Koepang”, selanjutnya dengan ejaan baru maka disesuaikan lagi menjadi “KUPANG”.

Sebagai tanda penghormatan terhadap leluhur Lai Bissi yakni moyang dari KoEn Lai Bissi maka oleh pemerintah Kabupaten Kupang menggantikan nama Kampung Cina menjadi Kelurahan Lai Bissi Kopan. – Sejarah Kota Kupang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1978 tanggal 18 September 1978 Kupang diresmikan menjadi Kota Administrasi Kupang oleh Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud.

Selanjutnya melalui Undang Undang No. 5 tahun 1996 tanggal 25 April 1996, Kupang diresmikan sebagai Kota Madya Daerah Tingkat II. Jabatan Wali Kota pertama dipegang oleh S. K. Lerik. – Sejarah Kota Kupang

Baca Juga:  Logo Kabupaten Ende Vector PNG, CDR, AI, EPS, SVG Terbaru

Sesuai dengan ketentuan perundang undangan, pada tahun 2007 dilakukan pemilihan langsung oleh rakyat yang dimenangkan Drs. Daniel Adoe sebagai Wali Kota dan Drs. Daniel Hurek sebagai Wakilnya, periode 2007-2012. – Sejarah Kota Kupang

Proses yang sama dilaksanakan pada periode 2012-2017, yang dimenangkan pasangan Wali Kota Jonas Salean, SH dan Wakil Wali Kota dr. Hermanus Man. Kemudian pada periode 2017-2022 Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH sebagai Wali Kota dan dr. Hermanus Man sebagai Wakil Wali Kota dengan menampilkan Visi “Terwujudnya Kota Kupang Yang Layak Huni, Cerdas, Mandiri dan Sejahtera Dengan Tatakelola Bebas KKN”. – Sejarah Kota Kupang

Cukup sampai disini artikel mengenai Sejarah Kota Kupang Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, semoga bermanfaat untuk Anda. Jangan lupa SHARE artikel ini ke sosial media dan teman-teman Anda. Jika Anda mempunya saran, kritik dsb, sampaikan melalui laman komentar dibawah ini. Salam.

Sejarah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)
Sejarah Kota Kupang Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur
Sejarah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS)
Sejarah Kabupaten Sumba Timur
Sejarah Kabupaten Sumba Tengah
Sejarah Kabupaten Sumba Barat Daya
Sejarah Kabupaten Sumba Barat
Sejarah Kabupaten Sikka
Sejarah Kabupaten Sabu Raijua
Sejarah Kabupaten Rote Ndao
Sejarah Kabupaten Ngada
Sejarah Kabupaten Nagekeo
Sejarah Kabupaten Manggarai Timur
Sejarah Kabupaten Manggarai Barat
Sejarah Kabupaten Manggarai
Sejarah Kabupaten Flores Timur
Sejarah Kabupaten Kupang
Sejarah Kabupaten Ende
Sejarah Kabupaten Malaka
Sejarah Kabupaten Lembata
Sejarah Kabupaten Belu
Sejarah Kabupaten Alor

Wikipedia & Wikimedia

Tags: Ibukota ProvinsiKota KupangNusa Tenggara TimurSejarah
TETAP TERHUBUNG DENGAN KAMI:
Twitter Google News Facebook

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Previous Post

Sejarah Kabupaten Timor Tengah Selatan

Next Post

Sejarah Kabupaten Timor Tengah Utara

Unu Naek

Unu Naek

Redaksi ProNtt.com - Berita NTT Terkini Hari Ini.

Berita Terkini:

Gubernur NTT Pimpin Upacara HUT Ke-80 RI, pakai busana Adat Ende

Gubernur NTT Pimpin Upacara HUT Ke-80 RI, pakai busana Adat Ende

by Unu Naek
Senin, 18/08/2025 | 11:28 WITA

Kota Kupang - Prontt.com, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena saat memimpin Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke – 80...

Pemkot Kupang Gandeng Bengkel APPeK NTT Awasi Barang dan Jasa

Pemkot Kupang Gandeng Bengkel APPeK NTT Awasi Barang dan Jasa

by Unu Naek
Jumat, 15/08/2025 | 13:28 WITA

Kota Kupang - Prontt.com, Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menerima audiensi dari jajaran Bengkel APPeK (Bengkel Advokasi Pengembangan dan Pemberdayaan...

Pemprov NTT Gelar Kirab Budaya Sambut HUT Ke-80 RI

Pemprov NTT Gelar Kirab Budaya Sambut HUT Ke-80 RI

by Unu Naek
Jumat, 15/08/2025 | 13:09 WITA

Kota Kupang - Prontt.com, Dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indionesia, Pemerintah Provinsi NTT menggelar Kirab Budaya bertajuk...

Christian-Serena Paparkan Capaian di 100 Hari Kerja

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang Paparkan Capaian di 100 Hari Kerja, Apa Saja?

by Unu Naek
Jumat, 15/08/2025 | 13:01 WITA

Kota Kupang - Prontt.com, Memasuki masa pemerintahan 100 hari, Wali Kota, Christian Widodo dan Wakil Wali Kota, Serena Francis memaparkan apa...

Next Post
Sejarah Timor Tengah Utara Kefamenanu Nusa Tenggara Timur

Sejarah Kabupaten Timor Tengah Utara

Lambang Logo Kabupaten Alor.png

Logo Kabupaten Alor Vector PNG, CDR, AI, EPS, SVG Terbaru

Leave Comment
Dirgahayu Republik Indonesia ke 80 Tahun Dirgahayu Republik Indonesia ke 80 Tahun Dirgahayu Republik Indonesia ke 80 Tahun
ADVERTISEMENT

Populer Hari Ini

  • Kalender Bulan Agustus 2025

    Kalender Bulan Agustus 2025: Daftar Hari Libur & Tanggal Merah

    2246 shares
    Share 897 Tweet 561
  • PROTA & PROMES Kelas 2 SD Kurikulum Merdeka Terbaru 2025

    2255 shares
    Share 901 Tweet 563
  • Jadwal Lengkap MotoGP Austria 2025, Kualifikasi hingga Sprint Race!

    2204 shares
    Share 882 Tweet 551
  • 5+ Contoh Teks MC Upacara 17 Agustus Lengkap dengan Susunan Acara HUT RI ke-80

    2231 shares
    Share 891 Tweet 557
  • Download Modul Ajar Agama Kristen SD Kelas 1-6 Kurikulum Merdeka

    2294 shares
    Share 916 Tweet 573
  • Modul Ajar Agama Kristen Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka

    2227 shares
    Share 890 Tweet 557
  • Alex Tanque-Lucas Dias jadi Starter, berikut Susunan Pemain Bhayangkara FC Vs PSM Makassar

    2204 shares
    Share 882 Tweet 551
  • Fakta Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025, AI Masuk Kurikulum, Pramuka Tetap Ada!

    2210 shares
    Share 884 Tweet 552
  • Link Live Streaming Persita vs Persebaya di Super League, Cek Sekarang!

    2205 shares
    Share 882 Tweet 551
  • Capaian Pembelajaran Revisi 2025, Fondasi Kuat Menuju Pendidikan Masa Depan!

    2210 shares
    Share 884 Tweet 552

© 2025 - All Right Reserved. ProNtt.com - Made With ♥ by Eleanor Amora in Asotan, Oemanu, Biboki Anleu - TTU - NTT.

  • About
  • Contact
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Partnership
  • Pedoman Berita
  • Privacy Policy
  • FAQ
  • Terms and Conditions
  • Sitemap

No Result
View All Result
  • Edu
  • Ekonomi
  • HUKRIM
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Pemda TTU
  • Politik
  • Regional
  • Sport
  • Tekno
  • Network
    • ProNtt.com Global
    • ProNtt.com Apps
    • LokerNtt.com

© 2024 - All Right Reserved. ProNtt.com - Made With ♥ by Eleanor Amora in Asotan, Oemanu, Biboki Anleu - TTU.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.