Paguyuban Alor warnai karnaval Kabupaten Sumba Timur, Hadirkan Moko dan Adat Alor

By
Tim Redaksi
Redaksi ProNtt.com - Berita NTT Terkini Hari Ini.
| Redaksi ProNtt.com
2 Min Read

 

Kulit kayu yang diolah dengan teknik tradisional itu mencerminkan keharmonisan manusia dengan alam, nilai yang kini semakin langka. Menurut Peter Bringom, keikutsertaan dalam karnaval bukan semata hiburan.

 

- Advertisement -

 

“Ini adalah panggung untuk memperkenalkan, melestarikan, dan menanamkan rasa bangga terhadap budaya kita,” ujarnya penuh semangat.

- Advertisement -

 

 

Ia berharap penampilan Paguyuban Alor dapat menjadi pengingat bahwa budaya adalah jati diri yang harus dijaga.

 

 

- Advertisement -

Karnaval 2025 diprediksi akan menjadi momen spesial, di mana Paguyuban Alor hadir bukan hanya dengan warna dan bunyi, tetapi juga dengan cerita, makna, dan warisan leluhur.

 

 

Masyarakat Kabupaten Sumba Timur pun diajak untuk menyaksikan kemeriahan ini, sekaligus merayakan kekayaan budaya Indonesia yang tiada duanya. (****)

 

- Advertisement -
Bagikan Berita Ini!
Follow:
Redaksi ProNtt.com - Berita NTT Terkini Hari Ini.