Para kadet ini menerapkan konsep belajar hulu ke hilir, dan praktek nyata mulai dari proses tanam hingga pemasaran, menurut Magdalena Jenaria Uskono. “Semua tanaman organik hidroponik, ada seledri, kangkung ada juga hasil olahan jus lidah buaya,” ujarnya.
Sementara itu Ade Irma Sulistiani,S.P.,M.Si dosen pembimbing Prodi dimaksud mengatakan, momen CFD menjadi ajang praktik para kadet dalam kehidupan sehari-hari.
“Semua yang dibawa hari ini hasil praktikum mereka kemudian kita pasarkan, karena mereka juga ada mata kuliah yang berkaitan dengan pemasaran agribisnis,” ucapnya.
Lanjutnya sebagai kampus vokasi, para kadet peserta didik dilatih untuk menghasilkan produk pertanian hingga bagaimana pemasaran.