Namun perusahaan masih menghadapi sejumlah kendala, antara lain kebutuhan dukungan pemerintah untuk pemenuhan bahan baku raw sugar, keterbatasan infrastruktur jalan dan pelabuhan yang membuat distribusi harus melalui Surabaya, serta keterbatasan akses komunikasi dan telekomunikasi.
MSM juga menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan, diantaranya melalui pengolahan limbah menjadi listrik biomassa dan pupuk organik, serta rencana pengembangan bioetanol dan program breeding.
Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali menegaskan pemerintah Kabupaten Sumba Timur berkomitmen, menjadikan Sumba Timur sebagai pusat pertumbuhan baru di NTT.
Menurutnya, Sumba Timur memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan pariwisata, dengan Kawasan Transmigrasi Melolo dan Lewa sebagai pusat pengembangan utama.
“Berbagai investasi strategis di bidang perkebunan, industri pengolahan, dan perikanan tangkap maupun budidaya semakin memperkuat posisi Sumba Timur sebagai kawasan potensial. Meski masih menghadapi tantangan berupa kemiskinan, stunting, infrastruktur yang terbatas, serta risiko bencana, pemerintah daerah mendorong sinergi dengan swasta dan masyarakat untuk mengoptimalkan potensi yang ada,” ucapnya.
“Dengan langkah pembangunan terarah dan pemberdayaan masyarakat, Sumba Timur diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat serta memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian visi Indonesia Emas 2045,” ucap Umbu Lili. (****)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp ProNTT.com
+ Gabung
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.