Kegiatan mahasiswa meliputi; Edukasi gizi dan pola makan sehat untuk ibu hamil dan balita, Pelatihan kebun gizi dan pemberdayaan ekonomi keluarga, Revitalisasi koperasi desa dan pendampingan UMKM, Monitoring status gizi dan pelaporan ke pemerintah, Kolaborasi dengan tenaga kesehatan, penyuluh, dan guru, serta Pengembangan inovasi berbasis kebutuhan lokal.
Program ini sekaligus menjadi ruang pembelajaran kontekstual dan transformatif bagi mahasiswa lintas disiplin ilmu, mulai dari kesehatan, sosial, pertanian, hingga teknologi.
Program GENTASKIN mendapat dukungan penuh dari Gubernur NTT, yang secara simbolis melepas peserta dan mengarahkan seluruh OPD teknis untuk menjadi bagian aktif dalam pembekalan dan pendampingan.
Di tingkat kabupaten, para bupati telah menandatangani MoU dengan LLDIKTI XV serta menginstruksikan perangkat daerah hingga kepala desa untuk memfasilitasi kegiatan mahasiswa.
LLDIKTI XV menargetkan dalam lima tahun ke depan, GENTASKIN mampu menjadi program tahunan yang menjangkau seluruh wilayah 3T di NTT, Mendorong integrasi pengabdian tematik ke dalam kurikulum kampus, Menumbuhkan mahasiswa yang kompeten, peduli, dan berdampak, serta Mendapatkan dukungan pembiayaan berkelanjutan dari APBN, APBD, dan CSR.
Rektor Universitas Citra Bangsa, Prof. Dr. Frans Salesman, mengungkapkan bahwa KKN Tematik GENTASKIN tidak hanya membantu masyarakat, tapi juga memberi dampak akademik dan empirik bagi mahasiswa.
TETAP TERHUBUNG DENGAN KAMI:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Discussion about this post