Bantuan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat perbatasan yang secara ekonomi masih sangat minim, bahkan di bawah standar UMR. Hal ini menunjukkan bahwa prajurit memiliki peran ganda yang sangat penting. Selain bantuan langsung, para prajurit juga berupaya mengembangkan potensi ekonomi masyarakat dengan mengajarkan petani cara mengembangkan hasil perkebunan seperti jahe dan pisang. Tujuannya adalah agar masyarakat bisa mengolah hasil panen menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi, bukan hanya menjualnya dalam bentuk mentah. Sertu Rahmana menegaskan bahwa prajuritnya memiliki hati yang hebat, sanggup, dan siap membantu kesulitan masyarakat. Hal ini bukan paksaan, melainkan cerminan dari nilai kemanusiaan yang adil dan beradab yang mereka junjung tinggi dalam berinteraksi dengan warga. (****)