“Ini kan sebabnya macam-macam, apakah karena ekonomi atau apakah orang tua tidak mau lagi menyekolahkan anak mereka atau karena apa,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo, mengeklaim sudah melakukan berbagai upaya agar anak-anak usia sekolah dapat menempuh pendidikan formal. Salah satunya melalui Gerakan Kembali ke Sekolah atau Gembala yang berkolaborasi bersama UNICEF.
“Tapi belum dilakukan secara masif dan bersinergi sehingga tetap masih banyak anak yang tidak sekolah,” terang Ambrosius.
Pemprov NTT, dia berujar, juga mendorong anak-anak yang sudah sekolah agar tidak sampai berhenti di tengah jalan. Menurutnya, para siswa akan mendapat pendampingan dari guru sampai para murid itu mengikuti ujian akhir.
Selain itu, Ambrosius melanjutkan, siswa yang terlibat kasus hukum juga akan diberi pendampingan agar mereka tetap bisa belajar dan menyelesaikan sekolahnya. Ia menilai perlunya kolaborasi berbagai pihak dalam mendorong pendidikan di NTT lebih baik.