Direktur Development Usaha dan SDM PT Bhakti Alam Indonesia Timur, Puji Setiawan Dipraja menambahkan, pabrik ini menargetkan ekspor perdana ke Taiwan dan Vietnam sebesar 300 ton konsentrat mangan per bulan.
“Sebetulnya, buyer dari Taiwan dan Vietnam meminta minimal 2.000 ton per bulan. Namun, kami memilih untuk realistis dan memulai dengan 300 ton dulu,” jelasnya.
Menurutnya, perusahaan akan terus berupaya untuk mengeksplorasi potensi mangan di Kabupaten Kupang secara ramah lingkungan.
Salah satu caranya adalah dengan mendorong pengembangan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) yang dikelola oleh masyarakat desa dan diawasi oleh Koperasi Merah Putih.
“Kami berharap Koperasi Merah Putih yang dibangun dengan visi Presiden Prabowo Subianto dapat berkolaborasi dengan kami,” tambah Yusuf Merukh.
Tidak terbatas di situ saja, perusahaan juga berencana berkolaborasi dengan Pemda Kabupaten Kupang agar daerah tersebut tidak hanya menjadi daerah terdampak pertambangan, tetapi juga mendapatkan kontribusi ekonomi yang signifikan.
Salah satu caranya adalah dengan menjalin kerjasama antara Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dan Koperasi Merah Putih tersebut. (****)