Bupati Ende Yosef Benediktus Badeoda menegaskan, keputusan ini merupakan hasil dari musyawarah bersama tokoh-tokoh umat Muslim.
Ia menyatakan kesepakatan sudah dicapai bahwa daging babi akan dijual di lokasi berbeda yang lebih layak.
“Kalau tetap di Pasar Potulando, harus dibuat khusus agar tidak mengganggu yang lain. Tapi kalau memungkinkan, akan dicari tempat baru yang lebih representatif dan aman,” ujar Bupati Yosef kepada awak media.
Ia menambahkan, pemerintah daerah ingin memastikan agar penjualan daging babi dilakukan secara tertib dan tidak sembarangan.
“Jangan lagi jual di pinggir jalan seperti saat ini. Harus ada tempat yang benar-benar khusus,” ujarnya menegaskan.
Dengan adanya dialog ini, diharapkan polemik di masyarakat dapat mereda dan aktivitas pasar tetap berjalan kondusif.
Pemerintah juga berkomitmen melibatkan seluruh unsur masyarakat dalam setiap pengambilan kebijakan publik. (****)