Ia juga menekankan perbedaan kebijakan antarperguruan tinggi terkait jumlah kuota.
Sebagai contoh, Universitas Negeri Timor (Unimor) hanya menyediakan 300 kuota, sedangkan STIKES Nusantara mendapatkan ribuan kuota. Hal ini merupakan kebijakan internal kampus masing-masing.
Bupati Falen mengungkapkan bahwa beasiswa KIP di TTU memiliki keunggulan dibanding daerah lain.
Selain biaya kuliah, program ini juga menanggung biaya asrama mahasiswa.
“Kalau kampus lain hanya biaya kuliah, kita tanggung juga asrama. Jadi jangan khawatir, ini semua untuk membantu mahasiswa TTU yang benar-benar membutuhkan,” jelasnya.
Ia menambahkan, keberhasilan program ini menyangkut nama baik pemerintah daerah.
Pemkab TTU berkomitmen penuh agar anak-anak TTU bisa kuliah dan meraih masa depan yang lebih baik.
“Yang dipertaruhkan ini nama baik saya. Kita dorong agar semua bisa kuliah. Kalau berhasil, kinerja saya aman. Jadi tidak perlu dipolitisasi,” tegasnya.