Sistem Live In
Seperti pada penyelenggaraan sebelumnya, sistem live in akan menjadi ciri khas KAYD III. Peserta dari Dekenat Mena dan Dekenat Kefamenanu akan tinggal di Paroki Santa Theresia Kefamenanu, peserta dari Dekenat Malaka ditempatkan di Paroki Sasi, sementara peserta dari Dekenat Belu Utara akan diterima di Paroki Naesleu.
Dukungan Gereja dan Pemerintah
Dukungan penuh mengalir dari berbagai pihak. Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr, dalam pertemuan bersama Komisi Kepemudaan pada 29 Agustus 2025 menegaskan restu dan dukungannya untuk perayaan akbar ini.
Hal serupa juga disampaikan Romo Frans Kristi Ady Prasetya, Pr, Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI, yang menyampaikan doa serta dukungan moral bagi suksesnya KAYD III.
Dari pihak pemerintah, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan kesiapannya untuk bermitra dan mendukung penuh acara ini.
Dukungan itu disampaikan dalam audiensi di rumah jabatan Gubernur NTT pada 1 September 2025, yang dihadiri Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua bersama panitia KAYD III.
Harapan dan Perutusan
Dengan semangat kebersamaan, dukungan penuh dari Gereja dan pemerintah, serta kerja keras panitia, KAYD III diharapkan menjadi perayaan iman yang mempererat persaudaraan, meneguhkan iman, dan menguatkan perutusan OMK di tengah Gereja maupun masyarakat luas. (****)
