Ia melanjutkan, sebagian besar daerah telah mengalami pergeseran pola cuaca menuju musim kemarau.
Wilayah-wilayah yang belum masuk kemarau masih menunjukkan intensitas curah hujan yang tinggi.
Kondisi ini menunjukkan adanya ketimpangan spasial dalam pola musim kemarau tahun ini.
Menurut Ryan, jika dibandingkan dengan kondisi musim kemarau pada 2024, maka musim kemarau tahun ini menunjukkan karakteristik yang berbeda.
Musim kemarau tahun lalu cenderung normal, dengan curah hujan yang rendah dan durasi musim yang lebih panjang.
“Musim kemarau tahun lalu itu keadaan normal dengan awal musimnya itu sedikit mundur, dan curah hujannya dalam keadaan normal musim kemarau.
Sedangkan untuk tahun ini, musim kemarau cenderung basah atau lebih basah dari biasanya.
Dengan awal musim kemarau yang lebih lambat, dan curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya, serta durasi yang lebih pendek,” jelasnya.