Dia juga menegaskan, aksi ekologis ini menjadi langkah nyata untuk meminimalisir abrasi dan erosi di wilayah pesisir, sekaligus menjaga lingkungan demi keberlanjutan bagi generasi mendatang.
Pemerintah daerah berharap sinergi antara masyarakat, pemerintah, gereja, unsur Forkopimda, dan para pemerhati lingkungan dapat terus terjalin, baik melalui penanaman mangrove maupun pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Kegiatan ini, dihadiri Uskup Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus, Vikjen Keuskupan Labuan Bajo RD. Rikard Manggu, Sekjen RD. Fransiskus Nala Kartijo Udu, unsur Forkopimda, perwakilan perangkat daerah, tokoh agama, aktivis lingkungan, tokoh masyarakat, dan siswa dari berbagai sekolah.
Melalui aksi ekologis ini menjadi bukti nyata bahwa Festival Golo Koe 2025 tak hanya menjadi ajang perayaan budaya dan iman, tetapi juga momentum bersama untuk merawat bumi dan laut Manggarai Barat. (****)
TETAP TERHUBUNG DENGAN KAMI:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Discussion about this post