Kalender Liturgi Katolik Bulan Juli 2025 | Prontt.com, Jakarta – Kalender Liturgi Katolik dimulai pada hari Minggu pertama dalam Adven, yang merupakan hari Minggu keempat sebelum Natal. Sampai tahun 1969, setelah Adven dan Natal, diikuti dengan Epifani, Prapaskah, Paskah, Kenaikan, dan Pentakosta. Hari pertama Prapaskah adalah Rabu Abu, menjadi hari ke-40 (tidak termasuk hari Minggu) sebelum Paskah.
Fitur terpenting dari kalender baru adalah pemulihan semua hari Minggu sebagai hari raya Kristus. Tidak ada hari-hari suci, bahkan Hari Perawan Maria, yang statusnya didahulukan dari hari Minggu.
Peraturan mengenai hari-hari suci/khusus dalam Kalender Liturgi diatur oleh Kongregasi untuk Ibadah Ilahi. Perayaan-perayaan tertentu, selain semua hari Minggu, ditetapkan sebagai “hari-hari suci waji, di mana setiap umat beriman didorong untuk wajib menghadiri misa.
Hari-hari Raya yang mewajibkan umat menghadiri Misa di antarnaya, Hari Natal (25 Desember), Pesta St. Mary (Tahun Baru), Hari Raya Kenaikan, Kenaikan Santa Perawan Maria (15 Agustus), Hari Semua Orang Kudus (1 November), dan Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (8 Desember).

Kalender Liturgi Katolik 2025
Setiap tahunnya, gereja memiliki kalender liturgi yang di dalamnya berisi tema misteri keselamatan Tuhan. Liturgi ini juga sangat penting karena sebagai pemandu gereja dalam menjalankan seluruh perayaan. Itulah kenapa, setiap tahun pasti selalu ada tema yang berbeda-beda.
Sebagai umat beriman yang memiliki keyakinan Katolik, kita wajib mengikuti dan menghadiri Hari Raya, Pesta dan Peringatan yang telah disusun oleh para Bapa Gereja, yaitu mereka para pendiri dan pendahulu kita yang telah mencatat dalam buku sejarah Gereja untuk diingat dan dilakukan oleh generasi penerus Gereja sampai pada akhir jaman.
Persiapan pribadi yang dilakukan sama seperti ketika kita hendak mengikuti perayaan Ekaristi di hari Minggu, dan lebih baik bila disertai berpuasa, ber-devosi dan doa litani melalui Santo-Santa yang diperingati pada hari itu. Terlebih bagi kita yang mengambil nama mereka untuk menjadi nama baptis kita, nama pelindung iman kita, yang melalui intersesi (perantaraan) mereka kita memohon dukungan bagi doa-doa kita kepada Allah.
Dapat juga kita memasukkan hari peringatan para Santo dan Santa tersebut dalam jadwal doa lingkungan/doa komunitas diluar jadwal doa rutin lingkungan/komunitas kita. Dengan demikian, seluruh umat Katolik semakin mengenal dan memperdalam iman Kristianinya seperti yang telah dicontohkan para Santo dan Santa, para pujangga dan pendiri Gereja.
- Kalender Liturgi Bulan Juli 2025
- Kalender Liturgi Harian : Minggu 20 Juli 2025
- Bacaan Harian Katolik, Hari Ini Minggu 20 Juli 2025
- Warna Liturgi Hari Ini Minggu 20 Juli 2025
- Santo Santa Katolik Hari Ini Minggu 20 Juli 2025
Sejarah
Gereja Katolik membedakan hari dan musim tertentu setiap tahun, untuk mengenang dan merayakan berbagai peristiwa dalam kehidupan Kristus. Dalam Ritus Romawi, Tahun Liturgi dimulai dengan Masa Adven. Masa ini merupakan waktu persiapan untuk Perayaan Kelahiran Yesus (Natal) dan kedatangan-Nya yang kedua pada akhir zaman. Dimulai 4 Minggu sebelum Natal, Masa Adven berlangsung hingga Malam Natal pada 24 Desember.
Menjelang Paskah, umat Katolik masuk Masa Prapaskah. Masa ini adalah periode pemurnian dan penebusan dosa yang dimulai pada Rabu Abu dan berakhir pada Kamis Putih, pada Perjamuan Kudus menandai dimulainya Triduum Paskah (Tri Hari Suci), yang meliputi Jumat Agung, Sabtu Suci, dan Minggu Paskah.
Tri hari Suci ini menjadi puncak dari Tahun Liturgi. Tri Hari Suci ini mengenang Perjamuan Terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya (Kamis Putih), kematian di kayu salib (Jumat Agung), dan kebangkitan (Paskah).
Selanjutnya, Tahun Liturgi memasuki Masa Paskah yang berlangsung tujuh minggu. Puncak dari Masa Paskah adalah Pentakosta, pesta terakhir ini mengingatkan turunnya Roh Kudus atas murid-murid Yesus.
Di luar masa itu, ada Minggu Biasa yang ditandai dengan warna liturgi hijau. Setiap hari Minggu pada masa biasa ini dalam Liturgi memiliki tingkatan yang sama dengan Hari Raya. Disamping beberapa tingkatan perayaan yang silih berganti mewarnai Tahun Liturgi.
Fungsi Kalender Liturgi Dalam Gereja Katolik
Liturgi adalah ibadah resmi gereja yang dilakukan umat kepada Tuhan. Perayaan ini menekankan pada upacara dan aktivitas kebaktian serta memiliki urutan yang harus dijalankan secara sistematis. Urutan ini juga telah ditetapkan secara hirarkis dan mengutamakan suasana keheningan dan kontemplasi.
Mengutip buku Liturgi (Pengantar untuk Studi dan Praksis Liturgi) oleh Emanuel Martasudjita, kalender liturgi berfungsi untuk memandu Gereja dalam memperingati misteri sejarah keselamatan Yesus Kristus. Hal ini termasuk kelahiran, penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya.
Tiga Tahun
Gereja Katolik juga mengenal tiga Tahun Liturgi yang biasa diidentifikasi sebagai Tahun A, Tahun B, dan Tahun C. Pembedaan ini ditentukan berdasar bagian Injil yang dibacakan sepanjang tahun; Tahun A (Injil Matius), Tahun B (Markus), dan Tahun C (Lukas). Sedangkan Injil Yohanes tersebar di keseluruhan tahun ini.
Ketiga tahun ini dijalankan silig berganti. Sebagai cara identfikasi, apabila tahun berjalan dibagi 3 dan menyisakan bilangan 1 maka itu adalah Tahun A, Tahun B sisa 2 dan Tahun C tidak ada sisa. Sebagai contoh, tahun 2022 ketika dibagi 3 adalah 674 dan tidak ada sisa. Ini berarti tahun 2022 adalah Tahun C.
Dengan pembagian ini, maka Liturgi harian dalam Gereja Katolik apabila diikuti selam tiga tahun berarti telah “membaca” keseluruhan empat Injil. Akhir dari tahun Liturgi adalah Hari Raya Kristus Raja.
Siklus Tahun Liturgi
Skema tahun liturgi jika kita urutkan dari pembukaan tahun liturgi kurang lebih sebagai berikut: masa Adven, masa Natal, masa Biasa I, masa Prapaskah, masa Paskah, Masa Biasa II. Mari kita bahas satu per satu masa tersebut!
Masa Adven
Kata Adven memiliki makna kedatangan sehingga masa Adven bermakna sebagai masa mengenang kedatangan Yesus Kristus di masa lampau, menyambut kedatangan Yesus Kristus sekarang, dan mempersiapkan kedatangan-Nya pada akhir zaman. Masa Adven dimulai pada sore menjelang Minggu Adven pertama dan berakhir pada sore hari menjelang hari raya Natal. Gereja Katolik menjalankan masa Adven dengan menyalakan lilin adven yang disebut dengan corona.
Masa Natal
Masa Adven diikuti dengan masa Natal yang dimulai dari perayaan malam Natal sampai hari Minggu yang paling dekat dengan tanggal 6 Januari. Natal bermakna kelahiran yang dirayakan tengah malam menjelang tanggal 25 Desember. Pada masa Natal ini, Gereja menyambut Yesus yang lahir sebagai anak manusia. Masa Natal ditutup pada hari raya Penampakan Tuhan atau disebut sebagai hari raya Epifani yang jatuh pada hari Minggu terdekat dari tanggal 6 Januari. Hari raya Epifani bermakna penyambutan kanak-kanak Yesus yang menampakkan diri sebagai juru selamat dunia.
Masa Biasa I
Setelah masa Natal, kita memasuki masa Biasa I yang dimulai dari hari Senin pasca hari raya Epifani dan berlangsung hingga hari Selasa sebelum Rabu Abu. Dalam masa Biasa, Gereja merenungkan karya dan sabda Yesus.
Masa Prapaskah
Dimulai pada hari Rabu Abu hingga 40 hari seterusnya, Gereja Katolik memasuki Masa Prapaskah atau masa Puasa atau masa Quadragesima. Dalam hari Rabu Abu, umat Katolik menerima abu sebagai lambang pertobatan. Tobat dalam masa Prapaskah ini bermakna matiraga, puasa, pemberian dana Aksi Puasa Pembangunan, dan pelayanan. Minggu terakhir masa Prapaskah disebut sebagai Pekan Suci yang dikhususkan untuk merenungkan sengsara dan wafat Tuhan Yesus. Pekan Suci dimulai dari Minggu Palma dimana Yesus disambut di Yerusalem sebagai Raja, Kamis Putih dimana Yesus mengadakan perjamuan malam terakhir bersama kedua belas rasul, Jumat Agung dimana Yesus menderita dan wafat di kayu salib, dan Sabtu Suci dimana Yesus dalam makam.
Masa Paskah dan Masa Biasa II
Setelahnya, kita memasuki masa Paskah yang dimulai pada perayaan malam Paskah hingga hari raya Pentakosta yang kurang lebih jaraknya 50 hari. Dalam masa Paskah kita juga merayakan Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga pada hari ke-40 sesudah Paskah. Setelah hari Kenaikan Tuhan Yesus, umat Katolik mengadakan Novena Roh Kudus selama 9 hari berturut-turut dan di hari ke 10 Gereja merayakan Pentakosta, hari raya kedatangan Roh Kudus. Pasca hari raya Pentakosta, Gereja masuk ke dalam masa Biasa II hingga sebelum Minggu Adven pertama.
Warna Liturgi
Gereja Katolik menggunakan warna-warna tertentu yang disebut sebagai warna liturgi untuk menandai masa-masa dan perayaan tertentu. Ragam warna inilah yang biasa kita lihat terutama pada pakaian imam saat memimpin misa. Beberapa warna liturgi yang dapat kita temukan antara lain:
- Putih, melambangkan suasana gembira, suci, dan murni; digunakan pada hari raya Tuhan Yesus Kristus (terkecuali sengsaranya), Bunda Maria, para Malaikat, dan para orang Kudus.
- Merah, melambangkan cinta kasih, darah, kekuatan, dan Roh Kudus; digunakan pada hari raya Minggu Palma, Jumat Agung, Pentakosta, dan pesta para Martir.
- Hijau, melambangkan harapan, syukur, kesuburan; digunakan pada masa Biasa.
- Ungu, melambangkan tobat, mati raga, sedih, prihatin; digunakan pada masa Adven dan Prapaskah, serta misa arwah.
- Hitam, melambangkan duka dan berkabung; digunakan pada misa arwah dan prosesi penguburan.
- Emas, melambangkan kemuliaan; digunakan seperti warna putih.
- Pink atau Rose, hanya digunakan pada Minggu Keempat masa Prapaskah (Laetare) dan Minggu Ketiga masa Adven (Gaudete), melambangkan pertengahan masa penantian dan kebahagiaan akan waktu penantian yang tidak lama lagi.
Tahun A-B-C dan I-II
Untuk menentukan bacaan dalam perayaan Ekaristi, Gereja Katolik sudah mengaturnya agar dalam tiga tahun, sebagian besar dari isi Alkitab sudah dibacakan. Daftar bacaan tersebut dikenal dengan nama Ordo Lectionum Missae. Terdapat dua klasifikasi yang membantu penentuan bacaan, yakni klasifikasi Tahun A-B-C untuk menentukan bacaan hari Minggu dan klasifikasi Tahun I-II (ganjil atau genap) untuk menentukan bacaan harian.
Untuk bacaan Injil pada Tahun A diambil dari Injil Matius, Tahun B diambil dari Injil Markus, dan Tahun C diambil dari Injil Lukas. Masing-masing bacaan tersebut diselang-seling dengan kutipan dari Injil Yohanes. Penentuan Tahun A-B-C dilakukan dengan membagi tahun tersebut dengan angka 3. Apabila sisanya satu berarti tahun tersebut adalah tahun A, sisanya dua berarti tahun B, dan sisanya tiga adalah tahun C. Namun perlu diingat, awal tahun dihitung dari hari Minggu Adven pertama tahun tersebut, bukan dari awal tanggal 1 Januari. Contohnya tahun ini adalah tahun 2021 yang ketika dibagi 3 bersisa 2, maka tahun ini adalah Tahun B yang dimulai dari 29 November 2020 (Minggu Adven I) hingga 27 November 2021 nanti (akhir Masa Biasa II).
Menentukan Bacaan Kitab Suci
- Injil menurut Matius dibacakan pada Tahun A
- Injil menurut Markus dibacakan pada Tahun B
- Injil menurut Lukas dibacakan pada Tahun C
- Injil menurut Yohanes disisipkan dalam ketiga Tahun.
- Tahun I mengunakan buku bacaan I
- Tahun II menggunakan buku bacaan II
Membaca dan Menentukan Penanggalan Liturgi




Kalender liturgi mengatur tentang bacaan Injil, Harian, perayaan pesta, peringatan orang kudus, termasuk hari-hari raya seperti masa prapaskah, paskah, natal, dan lain-lain. Dalam umat katolik sendiri, aturan tersebut dibuat selama satu tahun dan berpusat pada Gereja Katolik Roma.(**)
Sumber: Kalender Liturgi Katolik