NTT memiliki tenaga surya sebesar 60.000 MW, angin 10.108 MW, bioenergi 26.000 MW, hidro 369 MW, dan panas bumi 1.969 MW. Potensi ini menjadi modal penting bagi pembangunan NTT yang maju, sehat, berkelanjutan, dan mandiri energi.
Gubernur NTT menyebut Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu yang memiliki kapasitas 10 MW dan telah mampu menerangi sekitar 30.000 rumah di wilayah Manggarai.
Hal ini menunjukkan bahwa energi panas bumi bukan sekadar wacana, tetapi solusi nyata bagi kebutuhan listrik di daerah.
Selain aspek teknis, Gubernur juga menekankan pentingnya pendekatan sosial dalam pelaksanaan proyek. Pemerintah, menurutnya, membuka ruang dialog agar masyarakat merasa aman, dihargai, dan turut merasakan manfaat dari kehadiran proyek.
Setiap masukan dan keluhan dari masyarakat menjadi bagian penting yang akan ditindaklanjuti secara serius.
Di bidang pendidikan, Gubernur NTT menegaskan komitmen pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul dengan keahlian vokasi di sektor energi terbarukan.
Untuk itu, Pemprov NTT telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi ternama seperti UGM, ITB, UI, Undana, Uniflor, dan Unifa.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa pemanfaatan panas bumi tidak hanya berkontribusi pada ketersediaan listrik, tetapi juga membuka jalan bagi masa depan generasi muda NTT dalam dunia energi bersih.
“Kami bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi seperti UGM, ITB, UI, Undana, Uniflor, dan Unifa. Panas bumi bukan sekadar listrik, tapi masa depan generasi muda,” ujarnya. (****)
TETAP TERHUBUNG DENGAN KAMI:



CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.