“Untuk kasus di Rutan Maumere, pelaku mengaku hendak membantu temannya yang dikeroyok,” ujar Kasat Reskrim. Sedangkan motif pelaku di Pemana adalah balas dendam karena orang tuanya dihina oleh korban.
Dalam kasus ANM, tersangka awalnya berada di pesta lain sebelum mendapat kabar temannya dikeroyok.
Ia datang ke lokasi, lalu menghunus pisau dari pinggang kiri, mengakibatkan satu orang meninggal dan dua lainnya luka.
Kasus di belakang Rutan melibatkan 10 orang saksi, termasuk anak-anak di bawah usia 17 tahun.
Sementara untuk perkara di Pemana, enam saksi telah dimintai keterangan.
Dalam konferensi pers, polisi menampilkan tersangka secara bergantian dengan rompi tahanan merah.
ANM ditampilkan lebih dulu, disusul oleh tersangka H beberapa menit kemudian.