Klaim awal tunjangan pengangguran naik menjadi 237 ribu per akhir 30 Agustus. Lebih tinggi dari perkiraan 230 ribu dan merupakan angka tertinggi sejak Juni 2025.
Sementara dari sisi inflasi, tekanan harga pada Juli 2025 relatif moderat. Indeks harga personal consumption expenditures (PCE) inti naik 0,3 persen secara bulanan dan 2,9 persen secara tahunan.
Sedangkan indeks harga PCE utama naik 0,2 persen month-to-month (MtM) dan 2,6 persen Year-on-Year (YoY).
“Ini mencerminkan tren disinflasi yang berangsur,” ungkap alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1995 itu.
Dari dalam negeri, kata Asmo, pelaku pasar juga mencermati arah kebijakan rancangan APBN 2026 yang menekankan peningkatan anggaran untuk program prioritas.
Seperti pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan, disertai dengan upaya untuk meningkatkan rasio perpajakan. Sikap fiskal pemerintah dinilai tetap mendukung pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga kehati-hatian.
“Turut membantu menstabilkan kepercayaan investor dan menahan volatilitas rupiah sepanjang Agustus 2025,” imbuhnya.
Menutup Agustus 2025, nilai tukar rupiah hanya melemah sekitar 0,2 persen secara bulanan. Jauh lebih baik dibandingkan pelemahan 1,3 persen MtM pada Juli 2025.
“Secara keseluruhan, kami memperkirakan cadangan devisa Indonesia akan berada di kisaran USD 150-155 miliar hingga akhir 2025, didukung oleh aliran modal yang membaik serta kebijakan yang lebih proaktif dari Bank Indonesia,” pungkas Asmo. (****)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp ProNTT.com
+ Gabung
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.