Wakil Gubernur Johni Asadoma menambahkan bahwa perubahan sikap menjadi hal penting setelah menjalani tugas sebagai Paskibraka.
“Harus ada perubahan dalam attitude. Belajarlah mandiri, jangan hanya mengharapkan hal yang mudah. Beranilah keluar dari zona nyaman,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK NTT, Mindriyati Astiningsih, menilai Paskibraka adalah aset masa depan NTT. Ia berpesan agar mereka menjadi duta anti-kekerasan di sekolah masing-masing. “Jangan jadi pelaku dan jangan jadi korban perundungan. Jadilah agen perubahan yang punya kualitas diri yang baik,” pesannya.
Salah satu anggota Paskibraka, Rambu Malo dari Sumba Timur, menyampaikan pengalaman ini akan ia teruskan di sekolah melalui ekstrakurikuler Paskibra. “Pengalaman ini akan saya bagikan agar semakin banyak generasi muda yang bersemangat,” ujarnya.
Acara audiensi ditutup dengan doa dan harapan agar seluruh anggota Paskibraka 2025 terus berkontribusi nyata bagi pembangunan Nusa Tenggara Timur. (****)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp ProNTT.com
+ Gabung
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.